Gangguan haid seringkali terjadi pada sebagian wanita. Haid
bisa datang dua kali dalam sebulan, namun di bulan-bulan berikutnya
tidak haid.Dapat juga haid normal namun menderita sakit yang luar biasa.
Padahal seharusnya haid datang tanpa mengganggu.
Haid adalah darah kotor dan selaput lendir rongga rahim yang terlepas
dengan sendirinya akibat perubahan kadar hormon estrogen dan
progesterone, yang akan keluar dari rahim melalui liang vagina. Selaput
lendir yang lepas tersebut akan diubah oleh zat yang terkandung di
dalamnya menjadi lendir. Pembuluh darah di bagian dasarpun akan
terkelupas sehingga terbuka, dan darah mengalir ke luar. Kadang-kadang
karena sesuatu, selaput lendir belum sempurna menjadi lendir karena
misalnya selaput lendir yang terlalu tebal, sehingga darah haid yang
keluar akan bergumpal-gumpal. Setelah haid selesai, akan tumbuh selaput
lendir baru yang akan terus berkembang hingga mencapai tingkat ketebalan
tertentu. Haid akan berlangsung selama beberapa hari, berhenti selama
beberapa minggu, dan kembali lagi seterusnya sampai wanita mengalami
menopause. Siklus haid yang normal adalah jika seorang wanita memiliki jarak haid yang setiap bulannya relatif tetap yaitu selama 28 hari. Jika meleset pun, perbedaan waktunya juga tidak terlalu jauh berbeda, tetap pada kisaran 20 hingga 35 hari , dihitung dari hari pertama haid sampai bulan beriutnya. Lama haid dilihat dari dasah keluar sampai bersih, antara 2 – 10 hari. Darah yang keluar dalam waktu sehari belum dapat dikatakan sebagai haid. Namun bila telah lebih dari 10 hari, dapat dikategorikan sebagai ganguan. Jumlah darah haid yang lkeluar perhari adlah 60 – 80 cc, atau tidak lebih dari 5 pembalut yang terisi penuh.
Ketidakteraturan siklus haid disebabkan karena gangguan hormon dalam tubuh. Atau bisa juga terjadi karena penyakit di dalam organ reproduksi, contohnya tumor rahim, tumor di indung telur. Selain itu gangguan haid disebabkan juga karena faktor lainnya seperti stres, kelelahan,dan penggunaan kontrasepsi.
Tingkat kesuburan seorang wanita dapat dilihat dari ada tidaknya produksi sel telur dalam tubuh. Seorang wanita dikatakan subur jika ia mampu memproduksi sel telur sebulan sekali, mematangkan telur, dan mengeluarkan telur yang masih setengah matang dari indung telur. Pematangan sel telur dan keluarnya sel telur dari indungnya merupakan kerjasama dari otak, indung telur, dan kelenjar buntu di otak yang disebut sebagai hipofisis. Hipofisis mengeluarkan hormone gonadoptropin yang terdiri dari hormon FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (luteinizing hormone). Hormon FSH memiliki fungsi mempercepat pematangan telur, sedangkan LH menyempurnakan proses pematangan telur hingga dapat mendekati permukaan indung telur untuk dilepas. Jika tidak terjadi pembuahan dalam waktu 24 jam, sel telur ini akan mati.
Setiap gangguan pada hormon FSH dan LH tidak akan menyebabkan terbentuknya sel telur. Jika demikian, hormon estrogen dan progesteron juga tidak akan terbentuk sebagaimana seperti seharusnya.
Siklus haid yang tidak teratur kebanyakan terjadi akibat faktor hormonal. Seorang wanita yang memiliki hormon estrogen dan progesterone secara berlebihan memungkinkan terjadinya haid dalam waktu yang lebih cepat. Jika gangguan haid dikarenakan oleh faktor hormonal, maka dapat dipastikan wanita tersebut mengalami gangguan kesuburan. Dan dapat diatasi dengan suntikan untuk mempercepat pematangan sel telur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar